Monumen Bambu Runcing di Kota Surabaya

Monumen Bambu Runcing di Kota Surabaya - Kota Surabaya adalah kota terbesar ke dua di Indonesia dan dikota ini tidak hanya terkenal dengan gedung – gedungnya yang megah, kota Surabaya ternyata merupakan salah satu tempat Monumen Bambu Runcing. Dimana Bambu Runcing ini adalah salah satu senjata tradisional yang dahulu di gunakan tentara Indonesia untuk melawan penjajah Belanda demi mempertahankan Indonesia. Tepatnya pada tanggal 10 november 1945, yang sekarang ini dirayakan sebagai hari Pahlawan Indonesia. Salah satu bukti terjadinya sejarah di kota ini adalah adanya beberapa monumen yang menjadi simbol sejarah kota Surabaya.

Monumen Bambu Runcing merupakan Monumen yang sangat terkenal. Sangat disayangkan jika anda tidak mengunjungi monumen ini ketika berada di Surabaya. Salah satu monumen yang menjadi incaran para wisatawan yang berada di Surabaya.

Monumen Bambu Runcing ini terletak di Jalan Panglima Sudirman. Salah satu jalan yang menjadi pusat keramaian kota Surabaya. Monumen ini memiliki tempat yang sangat strategis dan mudah untuk di temukan.  Untuk menuju tempat ini, dari terminal Bungurasih tidak ada angkutan umum (kecuali taksi) yang langsung melewati Jalan panglima Sudirman. Jadi Anda perlu oper kendaraan jika ingin cepat. Namun jika tidak mau repot, dari Bungurasih, Anda bisa pilih naik bis kota yang menuju Jembatan Merah. Nah, begitu sampai di sana, naiki terus bis kota tersebut sebab rute balik bis tersebut ke Bungurasih akan melewati jalan Panglima Sudirman. Sebelum sampai di Jalan panglima Sudirman, bis kota tersebut akan melewati jalan Pemuda. Saat berbelok ke jalan Panglima Sudirman, bersiapsiaplah untuk turun. Nantinya, di tengah-tengah jalan Panglima Sudirman tersebut, Anda akan lihat Monumen Bambu Runcing ini. Monumen ini persis berada di tengah jalan Panglima Sudirman. Yaitu berada dekat dengan beberapa pusat perbelanjaan, seperti Tunjungan Plaza dan Surabaya Plaza.

Monumen ini juga dekat dengan kebun binatang Surabaya dan Tugu Pahlawan Surabaya. Merupakan tempat yang sangat sering di kunjungi. Monumen Bambu Runcing ini bentuknya sangatlah sederhana. Hanya berbentuk lima bilah bambu runcing yang menghadap tegak ke atas dengan panjang bambu yang berlainan. Bambu yang terpanjang berada di tengah, dan empat bambu lainnya mengelilingi. Panjang bambu runcing yang paling tinggi diperkirakan sekitar 10 meter. Monumen tersebut terbuat dari beton.

Monumen bambu runcing ini berdiri kokoh seperti monumen lain yang ada di Surabaya. Monumen ini biasanya jadi tempat untuk mengambil foto dan tempat untuk bersantai menikmati suasana sore kota Surabaya ditengah ramainya lalu lintas.

Yang menarik lagi, dari dalam tiap lubang bambu tersebut bisa keluar air. Sehingga Monumen ini terlihat lebih indah. Hanya saja, keluarnya air dari lubang bambu itu dilakukan hanya pada saat-saat tertentu. Persis mengelilingi monumen ini terdapat kolam air kecil untuk menampung air yang keluar dari dalam lubang bambu. Disekelilingnya lagi terdapat taman kecil yang berisi berbagai tanaman hias beraneka warna. Sejuk rasanya melihat monumen ini berpadu dengan keindahan taman di sekelilingnya. 

Taman ini berfungsi ganda. Tak hanya sekedar menjadi tempat bagi warga Surabaya untuk bisa tenang menikmati suasana taman, namun juga sebagai penyerap polusi udara.

Malam Hari di Monumen Bambu Runcing

Tidak hanya di waktu siang saja, pada malam hari Monumen Bambu Runcing ini  juga sangat menarik. Sorotan lampu yang ada di sekelilingnya membuat monumen ini menampilkan sebuah keindahan yang sangat mempesona. Tentunya bagi yang hobi selvi, tidak akan melewatkan obyek foto yang menarik ini. Dan hawa pada malam hari lebih adem sehingga akan membuat Anda lebih betah untuk berlama-lama ketimbang siang hari dengan hawa panas yang tak bersahabat.

Pada malam hari, Monumen Bambu Runcing ini juga ramai dikunjungi anak-anak muda. Apalagi pada malam Minggu, huuuuu, itupun hanya untuk menikmati keindahan yang terpancar dari Monumen ini. Baik yang tergabung dalam klub sepeda motor,biasanya ditandai dengan deretan sepeda motor yang berjejer atau pun sekedar nongkrong sambil menikmati kopi.

Sementara pada minggu pagi, tempat di sekitar Bambu Runcing ini juga dijadikan tempat berolahraga. Baik sekedar hanya berlari-lari atau sambil naik sepeda.